(Rumah Amal Salman, Bandung) – Sahabat Amal, masyarakat Desa Guwa Lor di Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai petani dengan hasil pertanian unggulan. Selama puluhan tahun menghadapi masalah akses air bersih untuk kebutuhan rumah tangga. Meskipun sistem irigasi untuk pertanian telah memadai, selama puluhan tahun masyarakat harus menghadapi masalah air keruh dengan kandungan besi yang melampaui ambang batas, sehingga air tidak layak untuk konsumsi langsung.
Menanggapi hal tersebut, YBM Brilian menggandeng Rumah Amal Salman meluncurkan program penyediaan air bersih berbasis komunal dengan memanfaatkan sumber air dangkal (freatis). Program tersebut mengadaptasi pendekatan Water, Sanitation, and Hygiene (WASH), yang mengintegrasikan pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas dengan intervensi penyediaan sarana prasarana air bersih, sanitasi yang layak, serta edukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan lingkungan.
“Masyarakat Guwa Lor mengalami kesulitan air bersih selama 70 tahun sejak desa ini berdiri. Kolaborasi lembaga zakat ini menjadi jawaban atas persoalan tersebut. Meski air untuk irigasi melimpah, kebutuhan air bersih untuk sehari-hari masih menjadi tantangan,” ujar Abdul Aziz, Manajer Program Rumah Amal Salman.
Proyek ini mencakup pembuatan rancangan mekanikal sistem air bersih, pembangunan sarana prasarana, serta penyusunan sistem pengelolaan berbasis komunitas masjid. Target utama program ini adalah membangun reservoir berkapasitas 80 meter kubik dengan 300 sambungan rumah, yang akan melayani Kepala Keluarga di sejumlah angka tersebut.
Proyek ini dapat mengurangi pengeluaran masyarakat untuk kebutuhan air baku yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas hidup serta perekonomian lokal.
Sejauh ini, tahapan survei dan perencanaan teknis telah diselesaikan, selanjutnya tahapan mekanikal, dan implementasi lainnya akan dilakukan secara bertahap.
Program ini juga menandai peluncuran Kampung Zakat oleh Kementerian Agama di Desa Guwa Lor. Inisiatif ini memperluas cakupan pemberdayaan masyarakat melalui kolaborasi berbagai pihak, seperti keterlibatan masyarakat, penggerak masjid, koperasi, lembaga filantropi, termasuk YBM BRIliaN dan Rumah Amal Salman yang didukung Kementrian Agama dan Kantor Urusan Agama Setempat.
“Jika aliran air di masjid sedang tidak berfungsi, kami seringkali mengeluarkan dana sebesar Rp 12 juta per bulan hanya untuk mendatangkan air guna memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ucap Syafrudin, salah satu tokoh desa.
Ia melanjutnya, masyarakat sangat menyambut baik inisiasi program kolaborasi yang dilakukan oleh Rumah Amal Salman serta YBM Brilian. Mereka mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, karena program air bersih ini menjawab harapan masyarakat sejak lama.
Dengan semangat pemberdayaan, program ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Guwa Lor. ***
