(Rumah Amal Salman, Bandung) - Tanggal 10 November selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan. Pahlawan sangat identik dengan orang yang berjasa pada saat kemerdekaan. Sosok pahlawan menjadi simbol keteladanan suatu negara. Hari Pahlawan tidak cukup untuk diperingati. Pahlawan juga tidak hanya dikenang, karena pahlawan bisa berasal dari mana saja. Siapapun bisa menjadi pahlawan. Bung Karno, Bung Hatta, Bung Tomo dan pahlawan lainnya berjuang untuk kemerdekaaan Indonesia. Mereka berjuang hingga rela mati, demi cita-cita dan kebenaran yang hakiki.
Pada masa kini, pahlawan semakin beragam bentuknya. Ada pahlawan kesehatan yang berjuang siang dan malam dalam membantu pasien. Ada pula pahlawan pendidikan yang menularkan ilmunya untuk murid, atau pahlawan tanpa tanda jasa. Ada pula pahlawan yang setiap hari belajar, menuntut ilmu demi kemajuan bangsa dan negara. Hingga sosok lain yang mungkin jarang terlihat oleh kita namun mereka mempunyai kontribusi nyata untuk Indonesia.
Rumah Amal Salman yang merupakan lembaga filantropi yang berfokus dalam dunia pendidikan dan teknologi. Salah satu aksi nyata kepahlawanan pada masa kini adalah dengan terus melakukan kontribusi untuk para mustahik. Begitu pula dengan para donatur, muzakki. Sosok yang tak pernah terlihat dari sorotan publik namun senantiasa mengulurkan bantuan hingga menggoncangkan dunia. Bahkan berdasarkan Charities Aid Foundation, Indonesia merupakan negara paling dermawan pada tahun 2020. Skor Indonesia dalam World Giving Index 2021 mencapai 69% dengan total orang yang melakukan donasi mencapai 83%. Begitu banyak sosok yang tidak terlihat, namun mempunyai aksi nyata dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Para donatur Rumah Amal Salman salah satu sosok nyata pahlawan pada masa kini. Dimana bantuan mereka sangat bermanfaat bagi mustahik yang membutuhkan uluran tangan. Ketiga penerima Program Penerima Beasiswa Rumah Amal Salman menjadi saksi nyata betapa baiknya para pahlawan masa kini. Mereka adalah Fauzi, Ahmad dan Nisa. Ketiganya merupakan mahasiswa yang menjadi penerima manfaat program Rumah Amal Salman.
Fauzi Sudrajat (20) adalah mahasiswa FTSL Institut Teknologi Bandung yang merupakan penerima manfaat Beasiswa Perintis Tahun 2021. Fauzi merupakan sosok pemuda dari Banyumas yang mempunyai cita-cita tinggi. Berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang berkecukupan, merasa sangat terbantu dengan adanya program Beasiswa Perintis, karena Fauzi dapat melanjutkan kuliah yang sebelumnya merupakan hal yang mustahil.
“Menjadi salah satu beswan Beasiswa Perintis membuat saya merasa sangat senang dan bersyukur karena bisa meringankan beban orangtua dalam hal finansial. Saya tidak pernah menyangka bisa berkuliah dengan beasiswa. Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Rumah Amal Salman dan para donatur atas dukungannya. Semoga selalu diberikan kesehatan dan mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah”ujar Fauzi pada Rabu (10/11)
Sosok lain yang merasakan kedermawanan para pahlawan masa kini adalah Ahmad Musawwir Nasar (21). Ahmad merupakan mahasiswa semester 5 Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia, merupakan anak bungsu yang mempunyai cita-cita besar. Kini Ahmad bergabung dalam Beasiswa Imam Muda Salman. Imam Muda Salman yang mengajarkan banyak ilmu dan kebermanfaatan terhadap umat. Baginya bergabung dalam Beasiswa Imam Muda Salman adalah suatu hal yang patut disyukuri dalam hidupnya.
“Sangat senang dan suatu kesyukuran bisa mendapatkan dukungan beasiswa yang bukan hanya bentuk dana, namun juga berbagai macam keberkahan. Terima kasih banyak kepada para donatur yang tak henti-hentinya berbagi senyum kepada kami para beswan Imam Muda Salman” kata Ahmad pada Rabu (10/11).
Begitu banyak senyum yang terukir dari uluran kecil para pahlawan masa kini. Begitu banyak kebahagian yang tercipta. Begitu pula yang dirasakan oleh Nisa Homsa Cendana (22) yang merupakan mahasiswi Keperawatan UNPAD. Nisa merupakan penerima manfaat Beasiswa Aktivis Salman periode 2021/2022. Bagi Nisa, perjuangan untuk mendapatkan sesuatu tidak pernah mudah namun ia percaya bahwa doa memiliki kekuatan tersendiri. Melalui doa-doa yang selalu ia panjatkan, Nisa haturkan rasa syukur dan terimakasih kepada para donatur. Nisa yakin bahwa suatu kebaikan itu akan menimbulkan kebaikan lainnya.
“Rasa ucapan terimakasih kepada para donatur dan Rumah Amal Salman atas segala bentuk binaan yang telah dilakukan kepada kami para calon leading figure masa depan. Semoga kami dapat menjadi orang-orang yang memberikan manfaat kepada umat” Ujar Nisa dalam wawancara Rabu (10/11)
Ketiga penerima Beasiswa Pendidikan Rumah Amal Salman tersebut merupakan contoh dari aksi nyata pahlawan pada masa kini. Suatu kebaikan akan menghasilkan kebaikan yang lainnya. Karena sejatinya kebaikan yang ditanam akan dituai juga.
Semua orang dapat melakukan kontribusi yang berbeda, di tempat yang berbeda pula. Namun hasilnya tetap sama, menciptakan kebaikan-kebaikan baru selanjutnya.
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (Q.S. Ali- Imron ayat 92)