(Rumah Amal Salman, Bandung) - Sahabat Amal, sumber kecantikan utama seorang perempuan ketika sudah menikah bukan diukur dari seberapa pandai dia merawat diri atau seberapa banyak nutrisi skincare yang dia pakai.
Imam Syafii pernah ditanya oleh seorang lelaki, "Istriku dulu saat pertama kali kami berdua menikah, dia terlihat sangat cantik dan menggairahkan. Namun sekarang, kenapa kecantikannya menghilang dan dia tidak lagi menggairahkan?”
Imam pun menjawab, "Coba selama satu bulan ini kamu tundukkan pandanganmu dari seluruh wanita yang bukan mahram bagimu. Sanggup?"
Sang lelaki pun menyanggupi. Lalu, sebulan kemudian lelaki itu kembali mendatangi Imam Syafii dan berkata, "Masya Allah Imam, sungguh selama sebulan ini tidak ada wanita cantik dan menggairahkan selain istriku."
Imam Syafii pun membalas, "Sebenarnya istrimu tidak berubah, namun ketika kamu menjadi laki-laki yang sering melabuhkan pandangan kepada wanita-wanita yang tidak halal, ketika itu Allah mencabut kenikmatan pandanganmu melihat yang halal.
Di saat Allah mencabut kepadamu kenikmatan melihat yang halal itulah kenapa kamu melihat istrimu menjadi biasa. Akan tetapi, ketika kamu meninggalkan pandangan yang haram. Lalu kemudian kamu hanya menikmati pada pandangan yang halal, di sanalah kamu akan mendapati kenikmatan istrimu kembali."
Jadi, sumber utama kecantikan Istri bukan diukur dari seberapa pandainya dia merawat wajah/tubuhnya dengan Skincare yang dia punya. Melainkan dari seberapa pandainya seorang suami untuk menundukkan pandangannya selain hanya kepada Istrinya. ***