(Rumah Amal Salman, Bandung) - Sahabat Amal, apakah kamu pernah dijahati oleh orang lain? Ingin membalas tetapi tidak bisa. Padahal diri sudah merasa kesal dan marah. Namun ada juga seorang yang cinta damai, memilih untuk memaafkan dan tetap berbuat baik pada orang yang telah menyakiti.
Allah SWT pernah berfirman: “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fushilat: 34-35)
Allah memerintahkan kita untuk tetap berbuat baik meski orang lain berbuat jahat kepada kita, sebab balasan serta pahalanya tidak sama. Orang-orang baik tersebut Allah golongan sebagai orang sabar dan beruntung.
Ibnu ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma – mengatakan, “Allah memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahil, dan memaafkan ketika ada yang buat jelek. Jika setiap hamba melakukan semacam ini, Allah akan melindunginya dari gangguan setan dan akan menundukkan musuh-musuhnya. Malah yang semula bermusuhan bisa menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik semacam ini.”
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Namun yang mampu melakukan seperti ini adalah orang yang memiliki kesabaran. Karena membalas orang yg menyakiti kita dengan kebaikan adalah suatu yang berat bagi setiap jiwa.”
Tentu kita mendapat keutamaan bila tetap berbuat baik kepada orang lain yang sudah berbuat jahat kepada kita. Semoga kita digolongkan menjadi orang-orang yang sabar. ***